ASKOPIS MENGGELAR SEMNAS, PELANTIKAN DPP, DAN RAKERNAS

Jakarta. Asosiasi Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (ASKOPIS) menggelar seminar nasional sekaligus pelantikan pengurus DPP dan rapat kerja nasional di hotel Sofyan, Cikini, Jakarta Pusat pada Jumat (1/9/2023).

Kegiatan tersebut dilaksanakan dalam rangka konsolidasi organisasi seiring telah terbentuknya kepengurusan pusat setelah kongres nasional Askopis di Yogyakarta beberapa bulan lalu.

Ketua umum DPP Askopis, Dr. Mohammad Zamroni, M.Si, dalam sambutannya mengemukakan bahwa konsolidasi organisasi penting dilakukan karena banyak hal yang penting untuk dimusyawarahkan bersama.
“Alhamdulillah kegiatan ini dapat terlaksana dengan baik, lancar dan dihadiri oleh anggota Askopis se-Indonesia. Ini menunjukkan bahwa rekan-rekan berkomitmen tinggi untuk menguatkan dan memajukan Askopis,” jelasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Dewan Pertimbangan Askopis yang notabene penggagas dan pendiri awal Askopis, Dr. Gun Gun Heryanto, M.Si, menjelaskan bahwa Askopis pada dasarnya bergerak secara volunteristik (kesukarelaan). Askopis akan terus menjadi organisasi profesi keilmuan yang bergerak dinamis dan maju dengan tetap mendasari pada produksi pemikiran dan kebermanfaatan.

Sementara itu, Sekjend Kemenag RI, Prof. Dr. H. Nizar Ali, M.Ag dalam sambutannya mewakili Menteri Agama RI, berharap agar Askopis bisa lebih berperan dan kontributif dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Sebagai asosiasi profesi keilmuan, ada banyak tantangan yang dihadapi di era disrupsi saat ini, termasuk menjelang Pemilu 2024.

Pasca pengambilan sumpah pengurus DPP Askopis, kegiatan dilanjutkan dengan seminar nasional bertema “Menangkal Isu Hoaks dan Politisasi Agama di Media Menjelang Pemilu 2024.”

Seminar nasional ini menghadirkan sejumlah narasumber antara lain akademisi, komisioner KPI Pusat, komisioner KPU RI, dan Dirjend Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Kominfo RI.

Dalam paparannya, masing-masing narasumber menyampaikan bahwa isu hoaks masih menjadi perhatian bersama, terlebih menjelang pelaksanaan Pemilu 2024. Oleh karena itu, penting melakukan kerja-kerja kolaboratif dengan para stakeholder.

Sementara itu, rakernas Askopis memusyawarahkan program-program kerja Askopis. Salah satu yang menjadi isu pokok ialah terkait konstruksi kurikulum prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam, penamaan gelar akademik, dan penelitian serta penerbitan ilmiah.

Dalam rakernas disepakati bahwa gelar akademik bagi sarjana program studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI ) diusulkan agar disamakan dengan gelar akademik lulusan program studi atau jurusan Ilmu Komunikasi, yakni Sarjana Ilmu Komunikasi (S.I.Kom).

Hal ini dianggap penting agar para sarjana lulusan program studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) dapat bersaing di dunia kerja dan diperlakukan setara.

Kesepakatan berdasarkan hasil rakernas selanjutnya akan didorong ke Diktis Kemenag RI. Harapannya ada kesepahaman bersama dan lahir kebijakan secara normatif hukum bagi kepentingan program studi, mahasiswa, dan para alumni.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *